0

Realitas Ibu Kota

Posted by nysdee's journal on 23.18

Di sebuah sudut ibukota Jakarta yang sibuk, hidup baru saja menyuguhkan sebuah realitas pahitnya. Dalam jejak-jejak kemegahannya tersisa keterasingan. Entah mengapa, sekat terlihat sangat nyata disana. Disebuah perkampungan kumuh di balik bangunan-bangunan raksasa nan megah. Pemandangan memilukan itu telah berkali-kali kulihat. Setiap kali aku berangkat dan pergi meninggalkan bandara. Di perkampungan kumuh itu ada dunia dengan sekumpulan derita kehidupan. Kemiskinan mendera mereka dan rasanya tak ada yang peduli. Kalaupun ada itu tidak sebanding dengan jumlah penipu dan penghianat negara yang telah kehilangan rasa manusiawi di dalam dirinya.
#       #       #
 Di sudut lain dari kota super sibuk ini kembali kulihat realitasnya. Saat ini sore jam 04.00 pm. Waktunya para pegawai dan karyawan pulang ke rumah mereka. Aku memperhatikan dengan seksama wajah-wajah lusuh dan lelah menanti angkutan dari balik kaca jendela bus bandara yang kutumpangi. Hampir setiap mereka menggunkan masker untuk menghindari udara kotor yang telah mencemari udara. 



Padatnya kendaraan yang memenuhi setiap jalan di ibukota ini menghasilkan polutan dalam jumlah besar. Sebuah zat yang sangat berpotensi memunahkan mahluk hidup secara perlahan. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah tak ada lagi kenyamanan di kota super sibuk ini itu menurutku dan menurut beberapa orang yang pernah kuajak berbincang tentang Jakarta. Teman-temanku yang saat ini sedang studi di Jakarta pun sudah mengeluh dan ingin hidup di kota yang lebih kecil bahkan di desa. Kota metropolitan ini sudah tak lagi menarik untukku, dia, kami, dan mereka. Lantas, pada siapa semua ini harus disampaikan? Bukankah para pejabat negeri ini juga tahu bagaimana keadaannya yang sebenarnya? Akankah kita semuanya memilih bungkam seribu bahasa?
#        #       #


|

Copyright © 2009 Nysdee's Journey All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.