0

SWEET MEMORY

Posted by nysdee's journal on 00.40

Dimasa itu aku menamankan diriku sebagai anak kampung yang beruntung. Menghabiskan waktu  dengan berkelana di alam bebas. Aku tidak mengenal dunia fantasi yang katanya penuh dengan permainan-permainan fantastis. Di kepalaku, yang fantastis itu adalah laut yang deru ombaknya mengundang aku dan teman-temanku  untuk datang mendekatinya. Bahkan, masuk kedalamnya. Merasakan asinnya, menyatu dengan birunya, menikmati angin dan pemandangan nelayannya yang setiap sore kembali kedaratan bersamaan dengan datangnya senja kemerahan yang sangat memukau. Di benakku yang fantastis itu adalah sungai yang  membentang luas di belakang rumah, disana aku dan teman-temanku bermain “sembunyi batu”  salah satu di antara kami akan menyelam dan membawa batu ukuran sedang ke dalam air, meletakkannya di semak-semak yang tumbuh di dasar sungai bagian pinggir, setelah sang pembawa batu tadi muncul ke permukaan kami pun langsung melesat masuk, meluncur  ke dalam sungai yang tidak terlalu dalam, mengacak-ngacak dasar sungai yang bagian pinggirnya ditumbuhi dengan semak-semak. Berlomba menemukan batu yang tersembunyi. Sebuah kompetisi untuk mendapatkan kepuasan batin karena sang pemenang hanya dihadiahi dengan tepukan riuh dan terikan “HORE”
Di masa itu, aku selalu melihat manusia dewasa sebagai manusia yang sangat rumit. Mereka selalu bermasalah. Fenomena manusia dewasa yang penuh dengan masalah seringkali membuatku selalu ingin kecil dan tidak ingin kehilangan masa kecilku. Terkadang aku menganggap mereka sebagai musuhku dalam menikamti kesenangan dan kebahagiaanku. Untuk bergabung bersama teman-temanku di laut atau di sungai saja aku harus menyelinap sehening mungkin untuk bisa kabur dari rumah. Aku tidak pernah diijinkan untuk bermain disana, namun naluri petualangku memaksaku untuk ada disana meski dengan resiko pahaku akan dicubit saat pulang nanti. Kupingku akan memerah mendengar ocehan kasih sayang mama yang saat itu kuanggap seperti petir yang membuatku ketakutan (Maafkan aku mama).
Aku sangat mencintai kenangan masa kecilku. Di masa itu, aku berlomba mengayuh sepeda bersama teman-temanku. Berputar-putar di dalam kampung yang tidak terlalu indah dan terkadang terdampar di hutan-hutan kecil yang letaknya tidak jauh dari kampung. Di masa itu aku sangat menikmati permainan layang-layang. di setiap sore di musim panas, aku dan teman-temanku bergerombol di tanah lapang samping puskesmas tempat papaku dulu bekerja. Kami berlari, berdiri, dan duduk bersandar menikmati pemandangan layangan yang terkadang saling beradu antara yang satu dengan yang lainnya, jika ada yang putus, kami akan berlari mengejarnya kemana pun angin membawanya.  Kami menikmati melodi klasik yang tercipta dari gesekan angin dan senar yang dipasang  di punggung layangan.
Aku memang tidak mengenal permainan-permainan modern, tapi aku merasakan permainan dan bermain yang sebenarnya di kampungku yang terpencil itu.


|

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Nysdee's Journey All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.